Studi yang dilakukan oleh peneliti dari University of Wisconsin melihat dampak psikologis dari orang yang berhenti merokok serta menghubungkannya dengan kualitas hidup yang dimiliki.
Peneliti menemukan para perokok umumnya memiliki kekhawatiran tentang penurunan kemampuan dalam mengatasi stres dan efek negatif, pengucilan sosial, kehilangan kesenangan dan keinginan yang kuat ketika ia berhenti merokok.
Studi yang dipimpin oleh Dr Megan Piper mengungkapkan bahwa hasil penelitian ini bisa memberikan informasi tambahan yang penting bagi para perokok yang tengah mempertimbangkan untuk menghentikan kebiasaan buruknya tersebut.
"Berhenti merokok memang sulit, tapi jika berhasil melakukannya maka bisa meningkatkan kesehatan dan merasa lebih baik secara keseluruhan termasuk tidak meningkatkan kadar stres," ujar Dr Piper, seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (15/12/2011).
Selain itu dibandingkan dengan perokok, orang yang berhenti merokok akan memiliki emosi yang lebih positif serta memiliki rasa tertekan yang lebih sedikit meski baru memasuki tahun pertama.
"Perokok mungkin berpikir berhenti merokok akan mengurangi kepuasan hidup atau kualitas hidupnya, karena mereka percaya hal itu mengganggu rutinitas yang menyebabkan hilangnya kehikmatan yang berhubungan dengan rokok sehingga berpikir akan lebih stres jika berhenti," ungkapnya.
Namun hasil studi yang dilaporkan dalam Annals of Behavioural Medicine justru menemukan orang yang berhenti merokok akan lebih bahagia dan lebih puas dengan kehidupannya dibanding orang yang masih merokok.
Studi ini melakukan uji coba kelompok terkontrol serta plasebo dengan melibatkan lebih dari 1.500 perokok laki-laki dan perempuan yang kemudian diminta untuk mencoba dan berhenti dari kebiasaan itu.
sumber :http://www.detikhealth.com/read/2011/12/16/075007/1792483/763/orang-tidak-terbukti-tambah-stres-saat-berhenti-merokok?l1101755
No comments:
Post a Comment