Untuk orang-orang tertentu, agama dan obat tidak terlihat memilki kaitan. Namun, memiliki kepercayaan dan harapan pada Tuhan, ternyata bisa membawa manfaat kesehatan yang tidak terduga.
Menurut Torgeir Sorensen, kandidat PhD dari School of Theology and Religious Psychology Center di Inland Hospital mengatakan, penelitian baru tentang hal ini mengungkap bahwa lebih lama menghabiskan waktu di gereja, bisa menurunkan tekanan darah, bahkan ketika beberapa kemungkinan lain turut dipertimbangkan.
Dalam penelitian tersebut, pengunjung gereja dipilih sebagai variabel percobaan, yang mewakili pengaruh aktivitas religius terhadap tekanan darah dan sebagai variabel yang mengindikasikan kondisi kesehatan seluruhnya. Demikian diwartakan InternationalBusinessTimes, Jumat (30/12/2011).
Sedangkan dalam penelitian lain yang dilakukan University of California, pada 1999 yang lalu, peneliti menemukan bahwa kaum Mormon (gerakan spiritual Later day saint) termasuk ke dalam daftar orang-orang paling sehat dan berumur 9 sampai 12 tahun lebih panjang, ketimbang orang-orang lain di Amerika Serikat (AS).
Hal ini merupakan efek dari pantangan sederhana yang jadi gaya hidup mereka, misalnya, tidak merokok, tidak minum minuman beralkohol, tidak minum teh atau kopi. Selain itu, ketaatan beragama juga membuat dipatuhinya pantangan untuk melakukan seks pra-nikah, sehingga mencegah penularan penyakit seksual, serta puasa yang juga bermanfaat bagi kesehatan.
Ketika sampai pada soal doa, para ahli menemukan bahwa berdoa dan spiritualitas terhubung dengan kesehatan yang lebih baik. Misalnya, berkurangnya risiko hipertensi, lebih banyak perasaan positif, berkurangnya depresi, berkurangnya stres, psikologis lebih seimbang, dan kemampuan yang lebih baik dalam menangani tekanan.
No comments:
Post a Comment