Turis tersebut diketahui terkena positif virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) setelah pulang ke negaranya dan melakukan tes darah.
Departemen Kesehatan Australia tidak memberikan detil identitas orang tersebut. Namun, menjelaskan hal ini belum pernah terjadi sebelumnya. Demikian ditulis abc.net.au, Sabtu (24/12/2011).
Direktur Penanggulangan Penyakit, DR Paul Amstrong mengimbau warga Australia agar hati-hati jika membuat tato di luar negeri.
"Jika anda mau membuat tato di luar Australia, pikirkan benar-benar," ujar Amstrong.
Amstrong menambahkan lebih baik membuat tato di Australia saja. Menurutnya risiko penularan HIV lewat jarum tato lebih rentan terjadi di negara-negara berkembang.
Pemerintah Australia juga mengimbau warganya yang membuat tato di Bali segera melakukan tes darah. Timbul kekhawatiran bahwa akan ada penularan virus HIV melalui jarum tato, seperti yang pertama kali terjadi pada warganya.
"Semua orang yang membuat tato di Bali, atau melakukan tindik di Bali, harus menyadari informasi ini dan menghubungi dokter mereka untuk segera melakukan tes HIV," ujar Amstrong.
Pemerintah Australia pun mengaku akan menghubungi pemerintah Indonesia terkait warganya yang tertular HIV setelah membuat tato di Bali. Australia berharap pemerintah Indonesia melakukan langkah-langkah preventif agar kasus seperti ini tidak terulang lagi.
"Akan ada komunikasi dengan pemerintah Indonesia untuk meneliti apa yang terjadi dan bagaimana agar hal ini tidak terulang lagi," kata Amstrong.
sumber :http://www.detikhealth.com/read/2011/12/25/080118/1799379/763/bikin-tato-di-bali-1-orang-australia-kena-hiv?l1101755
No comments:
Post a Comment